Senin, 07 Juli 2014

Tugas PSI



Kampanye Pilpres Berbingkai SARA
Pemilihan umum yang diadakan setiap lima tahun sekali di Indonesia, yang diselenggarakan pada tanggal  9 april 2014 yaitu pemilihan anggota legislatif dan tanggal 9 juli 2014 yaitu pemilihan presiden dn wakil presiden yang bertepatan dengan bulan ramadhan , pada tahun 2014 ini terdapat dua pasang  kandidat presiden dan wakil presiden yaitu yang menempati nomer satu adalah Prabowo subianto dan wakilnya Hatarajasa dan yang menempati nomer dua adalah pasangan Jokowi dan Jusuf  Kalla. Prabowo-Hatta berkoalisi enam partai yang didalamnya terdapat partai dengan dasar agama dan partai nasionalis yaitu  PAN, PPP, PKS, PBB, Golkar dan Demokrat. Sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla berkoalisi dengan  dengan PKB, Hanura, Nasdem, .  karena hanya ada dua pasang capres dan cawapres persaingan dalam mengambil hati rakyat pun sangat kuat, para kandidat pun melakukan beberapa pendekatan dari politik sosial ekonomi dan tak kalah pentingnya adalah agama. Mereka melakukan pendekatan kepada banyak element masyarakat seeperti kaum buruh, petani, nelayan, pegawai dan para tokoh agama yang berpengaruh sangat penting dalam masyarakat. Dengan bersilaturahmi dan meminta doa restu kepada pemuka agama agar mendapat dukungan dari masyarakat yang mengikuti pemuka agama tersebut semisal jika ada dua kelompok yaitu kelompok A dan B, jika kelompok A yang mempunyai ketua yang memilih capres x maka anggota kelompoknya pun memilih X dan pula yang B jika ketua kelompok tersebut memilih yang Y maka anggotanya pun memilih Y. Disimpulkan seperti disuatu pesantren jika seorang kyai memilih X maka para santrinya memilih X, dengan dengan demikian secara tidak langsung akan mendapat suara banyak,  wajar hal ini terjadi di kalangan politik.  Banyak isu-isu politik yang mulai menyebar pada masyarakat seperti yang diberitakan pada media komunikasi dan informasi terhadap capres dan cawapres. Isu yang berhubungan dengan agama dan berbau SARA pun berkembang dengan cepat pada pilpres tahun ini. Pada pilpres 2004 pun pernah terjadi pada zaman presien SBY. Mengapa hal seperti ini terjadi?
Agama merupakan salah satu point penting untuk mengambil hati rakyat  , karena pengetahuan agama dalam masyarakat yang masih dangkal . Isu yang berhubungan sara ini digunakan untuk menjatuhkan lawan untuk memenangkan pilpres ini. Seperti isu yang beredar dalam media sosial, misalnya ada yang mengatakan bahwa Jokowi nama depannya  terdapat huruf H yang berarti herbertus sesuai yang dimuat dalam media jejaring sosial seperti facebook dan twiter dan koran yang tersebar kemasyarakat. Ada yang menyatakan bahwa  jokowi adalah seorang keturun cina dari seorang yang bernama Oey Hong Lion, ada yang menyatakan bahwa jokowi merupakan antek-antek zionis, amerika dan lain-lain. Dan begitu juga prabowo ada yang mengatakan bahwa ibunda prabowo meninggal sebagai kristen protestan, ada yang bilang prabowo merupakan tersangka pelanggaran HAM berat pada tahun 1998 terhadap mahasiswa Universitas Trisakti, dan tersebar pula berita yang mengatakan prabowo memiliki kewarganegaraan ganda yaitu Indonesia Dan Yordania. Isu isu yang belum valid itu menyerang kedalam media informasi dan jejaring sosial secara luas dan banyak masyarakat awam tidak cermat dalam memilih berita,  kebanyakan dari mereka mudah terpengaruh karena mendengar berita hanya sekilas saja. Dan ada pula berita yang disebar dengan menggunakan apikasi BBM dengan membroadcast yang menggunakan penjumlahan huruf semisa A=1 dan B = 2 dan seterusnya, jika huruf dari nama kandidat dihubungkan atau dijumlahkn menjadi satu dan selanjutnya kita hubungkan dengan surah di Al-qur’an hal ini sangat tidak patut untuk ditiru  dan disebarkan. Banyak pula media yang  tidak netral dengan pilpres sekarang , kebanyakan dari media saling memihak kepada para capres dan cawapres masing-masing bahkan ada stasiun televisi yang menyebarkan berita yang belum valid dan memojokan kubu dari lawanya. Dan beredar juga majalah “Obor Rakyat” yang isinya fitnah-fitnah kepada salah satu kandidat presiden dan wakil presiden . Karena media masa yang tidak objektif atau netral ini sangat merugikan masyarakat hal ini menyebabkan masyarakat bingung untuk memilih calon presiden mereka. Hal ini termasuk dalam kategori black campaign ( kampanye hitam ). Meskipun kampanye hitam hanya berpengaruh pada masyarakat awam akan tetapi hal ini sangat susah diluruskan karena sudah meracuni pikiran masyarakat.  Kampanye hitam terjadi karena tidak adanya kepercayaan diri para kandidat dalam mencalonkan diri untuk pilpres sekarang ini. Hal ini sangat bahaya bagi masyarakat sehingga saling menyerang dan memfitnah satu sama lain.  kampenye hitam merupakan proses pembodohan terhadap rakyat yang ini sangat merusak demokrasi diindonesia. kampanye hitam bisa saja timbul dari lawan atau dari oknum-oknum tertentu yang  mengadu dombakan antar kandidat presiden. Dengan ini diharapkan masyarakat tidak mudah terpengaruh, harus bisa menyaring berita-berita yang sebenarnya. Dan diharapkan pula media komunikasi dan informasi harus mempunyai sifat netral sehingga masyarakat mendapat pencerahan dari berita-berita yang disajikan. Agama merupakan hal yang paling penting dalam politik karena jika tidak ada agama politik berjalan tidak sesuai dengan norma yang berlaku, agar ada kontrol sehingga politik tidak berbuat sewenang-wenang,  karena politik merupakan hal yang tadinya salah di benarkan dan hal yang tadinya benar disalahkan. Agar hal ini tidak bisa terjadi, politik harus sejalan dengan agama , bukan agama yang sejalan denga politik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar